Tahun 2021 Target Penanaman 1 Juta Pohon
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menanam pohon di sela kunjungan ke proyek JTB (ist/kg) |
Sebagai
wujud nyata dari imbauan tersebut, di sela kunjungan kerja meninjau
proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro, Jawa Timur, Dwi
Soetjipto melakukan penanaman pohon di lokasi proyek. “Gerakan penanaman
pohon sudah dilakukan industri hulu migas sebagai komitmennya untuk
menjaga lingkungan. Namun kini kami akan semakin menggalakkan
pelaksanaan program tersebut, sebagai bentuk dukungan pada komitmen
pemerintah untuk menjaga lingkungan. Targetnya pada tahun ini akan ada
penanaman 1 juta pohon,” kata Dwi Soetjipto, Kamis (10/6/2021).
Mulai
tahun 2021, SKK Migas memasukkan kegiatan penanaman pohon di Daerah
Aliran Sungai (DAS) dan lahan kritis di wilayah-wilayah kerja KKKS,
menjadi salah satu Key Performa Indicator (KPI) Organisasi. Keputusan
ini untuk memastikan program dilakukan dengan baik. Sedangkan
pelaksanaan program dikoordinasikan bersama Kementerian Lingkungan Hidup
(KLHK).
Program
Rehabilitasi Daerah Sungai (DAS) mulai dicanangkan pada tahun 2015, dan
terdapat 12 KKKS yang terlibat dalam kegiatan untuk merevitalisasi lahan
kritis di daerah sekitar kegiatan operasi. Kegiatan telah dilakukan di
atas lahan seluas 6.140 hektar. Sampai April 2021 telah terdapat 5.417
hektar, telah dilakukan penanaman dengan status yang berjenjang. Lahan
seluas 1.154 hektar di antaranya telah selesai penanaman dan 3 (tiga)
tahap pemeliharaan, sehingga telah diserahkan kepada Kementerian KLHK.
Sementara sisanya sedang dalam proses penanaman dan pemeliharaan.
Kini
Dwi berharap agar gerakan penanaman pohon dilaksanakan KKKS secara
lebih massif. “Di lapangan, kegiatan industri hulu migas tidak
memerlukan pembukaan lahan yang luas. Tetapi untuk mendukung usaha
menekan emisi, saya minta KKKS agar lebih massif lagi melakukan
penanaman pohon di sekitar daerah operasi. Kegiatan ini untuk menjadi
perimbangan terhadap usaha yang kita lakukan untuk meningkatkan produksi
yang dibutuhkan oleh negara ini,” kata Dwi.
Kegiatan
pembukaan lahan hanya oleh usaha hulu migas hanya terbatas untuk
pembangunan tapak sumur untuk lokasi beberapa kepala sumur dan
pembangunan fasilitas pendukung produksi, juga untuk membangun jaringan
pipa. Keberadaan kawasan konservasi akan sangat dipertimbangan dalam
rancangan bangunan fasilitas migas.
Progres JTB
Proyek
Pengembangan Gas Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dilaksanakan
oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) menjadi salah satu Proyek Strategis
Nasional (PSN) yang direncanakan onstream pada akhir tahun 2021. Pada
tanggal 5 Juni 2021, progres pembangunan fasilitas produksi dengan
kapasitas 330 MMSCFD ini telah mencapai 91,34%.
“Proyek
JTB merupakan salah satu dari sekian proyek migas di Indonesia yang
juga bagian dari visi kami bersama untuk mewujudkan target 1 juta BOPD
dan juga 12 BSCFD pada 2030. Makanya, kami harapkan Proyek EPC GPF ini
dapat segera tuntas, sehingga mendatangkan manfaat untuk masyarakat dan
bangsa Indonesia. Ini adalah tugas bersama antara SKK Migas, PEPC, dan
semua pihak. Saya berharap sinergi terus dilakukan untuk kesuksesan
Proyek JTB,” ujar Dwi.
Selain
memastikan proyek dapat berproduksi tepat waktu, SKK Migas dan PEPC
memastikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai target sebesar
40,33%. Pengawalan TKDN untuk memastikan proyek ini juga memberikan efek
langsung pada perekonomian masyarakat Indonesia.
Direktur
PT Pertamina EP Cepu, Awang Lazuardi optimis target on-stream dapat
tercapai sesuai rencana. Awang menambahkan, kinerja PEPC tak lepas dari
doa dan dukungan masyarakat. Untuk itu PEPC mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak dari Pemerintah Pusat, Kabupaten Bojonegoro, aparat
keamanan, mitra kerja dan masyarakat luas. Tak lupa juga memohon
dukungan sepenuhnya pada PEPC.
Sebagai
bagian dari rangkaian kegiatan juga dilaksanakan penanaman pohon oleh
Kepala SKK Migas beserta rombongan dan Manajemen PEPC di lokasi Proyek
Pengembangan Gas Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB).
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar