JAYAPURA - Ketua MPR RI sekaligus Dewan Pembina cabang olahraga E-Sport Indonesia Bambang Soesatyo menuturkan, perkembangan E-Sport sebagai cabang olahraga prestasi di Indonesia sangatlah pesat. Data Indonesia Esports Premier League (IESPL) menunjukkan saat ini Indonesia menempati peringkat ke-12 sebagai pasar gaming dunia, dengan total pemain game aktif mencapai 62,1 juta orang.
"Kita patut mensyukuri bahwa sejak Agustus 2020, E-Sports telah diakui secara resmi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai cabang olahraga prestasi di Indonesia. Kita juga patut menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Pengurus Besar E-Sport Indonesia (PBESI) menghadirkan cabang olahraga E-Sports sebagai pertandingan ekshibisi dalam penyelenggaraan PON XX di Papua," ujar Bamsoet saat mewakili Ketua Umum PB-ESI Budi Gunawan menutup pertandingan ekshibisi E-Sport PON XX Papua, di Jayapura, Papua, Minggu malam (26/9/2021).
Turut hadir antara lain Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Sekjen KONI Pusat TB Ade Lukman, Wakil Ketua Umum/Ketua Harian PBESI Komjen Pol Bambang Sunarwibowo, Anggota DPR RI Robert J Kardinal, Ketua DPR Papua Jhony Banua Rouw, Gubernur Papua Lukas Enembe serta Ketua Harian PB PON Yusuf Yambe. Ketua DPR RI ke-20 ini optimistis PBESI mampu mewujudkan visi dalam mengembangkan dan mempromosikan ekosistem E-Sports yang stabil. Selain, dapat membawa Indonesia menjadi pemimpin E-Sports di kawasan Asia, dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat E-Sports yang paling aktif dan menarik.
"Memperhatikan perkembangan olahraga E-Sports di tanah air, harapan akan hadirnya atlet profesional berprestasi bukanlah target yang sulit diwujudkan. Saat ini kita banyak memiliki tim E-Sport yang membanggakan. Pada tahun ini EVOS Sports berhasil menjadi juara Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) season 7. Kita juga punya ONIC Esport yang pernah menjuarai Mobile Legends Mytel International Championship pada tahun 2020," kata Bamsoet. Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini memaparkan, kehadiran E-Sports di tanah air telah menjadi bagian penting dari geliat pertumbuhan ekonomi kreatif.
Sebagai sebuah industri olahraga, E-Sports mempunyai potensi besar dalam menggerakkan roda perekonomian nasional. "Secara keseluruhan, tercatat pertumbuhan industri E-Sports di Indonesia pada tahun 2019 telah menghasilkan pendapatan sebesar 1,3 miliar dolar AS. Dan, hanya dalam jangka waktu satu tahun saja, telah mencatatkan pertumbuhan yang sangat pesat menjadi 1,8 miliar dolar AS, atau mencatatkan pertumbuhan sebesar 33 pesen," urai Bamsoet.
Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB Kodrat) ini menambahkan, pencapaian tim-tim E-Sport profesional di Indonesia telah membuka lapangan pekerjaan dengan total lebih dari Rp 15 triliun dalam perputaran ekonomi. Sebagai data pembanding, merujuk pada data Newzoo tahun 2020, potensi pasar game Indonesia telah menyumbang pendapatan negara sebesar 1,74 miliar dolar AS atau sekitar Rp. 25,1 triliun, dengan kenaikan sebesar 32,7 persen setiap tahunnya.
"Berbagai rujukan tersebut menunjukan besarnya potensi perekonomian yang dapat kita gali dan kembangkan dari olahraga E-Sports, untuk menopang pertumbuhan ekonomi digital nasional. Perkembangan E-Sports di tanah air, baik sebagai olahraga prestasi maupun sebagai industri olahraga, tentunya akan memberikan nilai ekonomi dan kemanfaatan lainnya dalam berbagai aspek," pungkas Bamsoet. (*/kg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar