Selama 3 Hari, Dibuka Kapokja Kepercayaan Direktorat KMA Kemendikbudristek
FGD yang digelar MLKI DKI Jakarta dengan dukungan Direktorat KMA Kemendikbudristek |
Peserta yang hadir adalah perwakilan dari organisasi kepercayaan di Provinsi DKI Jakarta yaitu Sapta Darma, Paguyuban Penghayat Kapribaden, Aliran Kebatinan Perjalanan, Parmalim, Kejiwaan Ibu Pertiwi, Tri Sabdo Tunggal, Sastro Jendro Hayuningrat dan Sri Murni.
Sementara ketua pelaksana kegiatan Is Werdiningsih, menyampaikan apresiasi terima kasih kepada Direktorat KMA.
Dia menambahkan, setiap organisasi perlu menambah wawasan dan meningkatkan kinerja pengurusnya khususnya pada kemampuan mengelola data demi pengembangan organisasi di masa mendatang.
Dikatakan, melalui program fasilitasi pemberdayaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Direktorat KMA Kemendikbudristek, MLKI DKI telah mampu melaksanakan FGD pengarsipan dan analisis tematik data potensi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Masih kata Is Werdiningsih, materi-materi yang disampaikan yaitu siklus managemen pengetahuan, membangun basis data, partisipatif dan pengenalan instrumen data.
Dalam FGD tersebut, seluruh peserta membentuk tim berdiskusi tentang data-data yang perlu diperbaharui dengan identifikasi serta menganalisa menggunakan instrument dari aplikasi VOYANT dan KOBO yang dipandu narasumber Yauri Tetanel dan Bambang.
Dengan FGD yang digelar, diharapkan mampu menjawab kebutuhan sekaligus dapat memberikan solusi terhadap kendala yang dihadapi organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, khususnya bagi MLKI di wilayah DKI Jakarta.
“Harapan lain pasca kegiatan FGD adalah tersajinya data yang valid sebagai data dukung untuk acuan dalam memberikan peningkatan layanan penghayat kepercayaan secara maksimal. Serta meningkatnya kemampuan pengurus organisasi kepercayaan akan pengarsipan dan analisis data,” bebernya.
Sedangkan Suharti selaku Kapokja Kepercayaan Direktorat KMA Kemendikbudristek menyampaikan, jika betapa pentingnya data Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bagi pihaknya.
“Itu sebagai acuan dalam merancang dan mengajukan anggaran program kegiatan bagi Penghayat Kepercayaan. Minimnya data organisasi kepercayaan kerap kali menjadi hambatan bagi kami dalam menyusun program-program berjenjang demi mendukung peningkatan eksistensi Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” kata Suharti.
“Pembaharuan data juga perlu dilakukan agar data yang tersaji merupakan data yang valid,” tegas Suharti.
Sementara Ketua MLKI DKI Rohmat Hidayat menyampaikan beberapa kendala yang dialami MLKI DKI Jakarta, terkait ketersediaan data organisasi yang valid. Diakuinya, sulitnya akses data organisasi kepercayaan selama ini dipengaruhi juga oleh minimnya SDM yang memiliki kemampuan mengolah data di setiap organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar