AKP (purn) Jarwo Suprapto SH |
Hal ini disampaikan Jarwo dihubungi media ini, Rabu 13 Maret 2024 siang. Sementara mengenai pesta demokrasi pemilihan bupati/wakil bupati Purworejo pada November 2024 mendatang, Jarwo menegaskan, pihaknya mendukung dan mendoakan para calon yang merupakan putra putri terbaik Kabupaten Purworejo.
“Perlu kami tegaskan, siapapun yang nantinya resmi atau sah menjadi calon bupati atau wakil bupati Kabupaten Purworejo, itu kami dukung dan doakan. Mereka adalah putra-putra terbaik Kabupaten Purworejo,” tegas Jarwo yang lama berdinas di jajaran Reskim Polres Purworejo.
“Apalagi yang merupakan asli Kabupaten Purworejo, pasti kami dukung. Tentu sebagai putra atau putri asli Purworejo, mereka akan amanah, memikirkan dan merasa memiliki Kabupaten Purworejo,” imbuh Jarwo yang juga pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Purworejo.
“Termasuk pula tentunya, jika ada purnawirawan Polri yang maju dalam pilkada Purworejo, tentu kami juga dukung,” tegasnya lagi.
Jarwo juga menilai
positif sosok-sosok seperti Yuli Hastuti, Yophi Prabowo, Dion Agasi Setiabudi
maupun putra – putri asli Purworejo lainnya, yang menurut Jarwo, mereka
memiliki dedikasi dan komitmen dalam membangun Kabupaten Purworejo. Lanjut Jarwo, mereka semua juga pernah berkunjung atau bersilaturahim dengan PP Polri Kecamatan Bayan. "Mereka, orang-orang baik," kata Jarwo lagi.
“Purworejo itu terkenal adem ayem, guyub rukun. Ya mari kita selalu jaga bersama. Semisal di momen Ramadan ini, sangat baik saling menghormati antarumat beragama. Semisal yang non Muslim, turut serta bagi takjil. Nanti saat Natal, yang Muslim juga turut membantu dalam pengamanan ibadah di gereja. Guyub rukun dan damai itu indah. Dan kami pesan pula, jika berkuasa atau jadi pemimpin, ojo galak dan clutak (jangan sombong dan korupsi),” pesan Jarwo.
“Pangkat
kuwi mung tempelen, bondo mung sampiran, nyowo mung gaduan. Ojo dumeh, ojo
mumpung. Sekali lagi, siapapun putra-putri terbaik Purworejo yang
maju, kami dukung dan doakan. Menang atau kalah, itu biasa. Wahyu atau kepemimpinan
itu juga pemberian atau restu Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Wahyu ataupun jabatan,
tidak dapat ditolak dan juga tidak bisa dipaksakan diraih. Namun sebagai
manusia, tugasnya adalah berusaha,” tutup Jarwo. (kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar