Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, program makan bergizi dipastikan akan memberikan banyak manfaat. Selain memberikan gizi yang dibutuhkan para anak, juga memberikan multiplier effect yang besar bagi lapangan pekerjaan baru khususnya di sektor pangan, sepertu petani, peternakan sapi perah. Menggerakkan perekonomian masyarakat desa, dan membawa pengaruh bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam Kadin Indonesia ini menerangkan, program makan bergizi gratis juga akan membuat program belajar mengajar berjalan efektif. Mengingat sebesar 41 persen atau sekira 18 juta anak di Indonesia pergi sekolah dengan perut kosong. Selain juga dapat mengatasi kelaparan dan malnutrisi di Indonesia. Mengingat laporan Global Hunger Index 2023 hasil kerjasama organisasi Welt Hunger Hilfe (WHH) dan Concern Worldwide, menempatkan Indonesia berada di peringkat ke-77 dengan skor 17,6. "Selain mengatasi kelaparan, program makan bergizi gratis juga bisa mengatasi berbagai permasalahan gizi buruk. Pada tahun 2024 ini diperkirakan sekitar 6,5 persen dari populasi mengalami kekurangan gizi atau undernourished yang melibatkan kurang lebih 17,7 juta orang. Menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia Tenggara," pungkas Bamsoet. (*/kg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar