“Dua tahun yang lalu sempat terjadi antrean yang cukup panjang. Walaupun ini akibat dari masalah cuaca, namun tadi juga disampaikan bahwa dengan beberapa perbaikan sarana dan prasarana, kedalaman dermaga sudah dikeruk sehingga permasalahan ketinggian air ini sudah tidak jadi masalah. Penambahan dermaga juga menjadi hal yang positif untuk memperlancar dan mempercepat penarikan kendaraan dari darat ke laut yang akan menyebrang ke Gilimanuk maupun sebaliknya,” ujar Kakorlantas Polri.
Kakorlantas menambahkan, untuk mengantisipasi keterlambatan akibat cuaca ekstrem atau volume kendaraan yang meningkat, pihaknya telah menyiapkan rencana kontingensi dan SOP yang sudah disepakati. Salah satunya adalah penerapan sistem penundaan (delaying system) dan pemindahan kendaraan ke buffer zone ketika dermaga sudah penuh. Lebih lanjut, Kakorlantas juga mengungkapkan adanya penambahan tiga kapal yang telah disiapkan untuk memperlancar arus penyeberangan saat libur Nataru mendatang.
“Sehingga dengan penambahan ini, bisa mengangkut lebih banyak lagi kendaraan yang akan menuju ke Gilimanuk, begitu pula sebaliknya. Mudah-mudahan dengan kesiapan yang ada saat ini, pengelolaan arus mudik dan arus wisata di libur Nataru ini bisa berjalan dengan baik,” kata Kakorlantas. Irjen Pol Aan Suhanan juga menekankan pentingnya pengelolaan jalur wisata, khususnya di Jawa Timur dan Bali, dengan sejumlah rekayasa lalu lintas yang telah disiapkan. “Ada lima titik yang menjadi perhatian kita, sehingga mudah-mudahan arus lalu lintas di jalur wisata tersebut bisa kita kelola dengan baik. Dari teman-teman BPJT sudah menyatakan kesiapan untuk menerima masyarakat yang akan menggunakan jalan tol, kemudian non-tol nasional, serta jalur arteri. Ini juga sudah siap untuk menerima masyarakat selama Nataru ini,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, pihak BPJT telah memastikan bahwa pekerjaan konstruksi jalan tol dan non-tol akan selesai tepat waktu pada 15 Desember mendatang. “Pekerjaan yang ada di tol maupun non-tol pada 15 Desember itu sudah selesai, tidak ada pekerjaan lagi, sehingga nanti pada arus puncak yang diperkirakan pada 22 - 23 Desember, seluruh jalan tol maupun non-tol sudah siap,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kakorlantas bersama stakeholder terkait meninjau Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Merak, Banten, yang menjadi pintu keluar bagi masyarakat yang akan menyeberang ke Sumatra. Kemudian, dilanjutkan pengecekan di Pos Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Gerbang Tol Kalikangkung Jawa Tengah yang menjadi pintu masuk utama bagi pemudik yang melintasi jalur tol trans-Jawa.
Dalam peninjauan ini, pihaknya bersama stakeholder terkait memastikan bahwa semua fasilitas, mulai dari jalur transportasi, sistem layanan di pelabuhan telah dipersiapkan dengan baik untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas yang terjadi pada periode Nataru. (*/kg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar