Kabupaten Purworejo Masih dalam Zona Merah Ekstrem Kemiskinan
“Kabupaten Purworejo itu masih dalam zona merah ekstrem kemiskinan. Kami juga berkomitmen untuk Purworejo terlepas dari daerah kemiskinan ekstrem,” kata Imam. Menurut Imam, penyebab kemiskinan dari berbagai hal, seperti imbas saat pandemi lalu. "Pada pandemi, kita susah untuk melakukan program-program karena semua program yang dimiliki pemerintah baik itu pusat, provinsi maupun daerah itu terfokus untuk menangani pandemi Covid. Imbasnya juga, ada menjadikan orang jadi di-PHK, yang bergerak di bidang wisata juga mati. Tentunya berimbas sampai sekarang, sekarang sudah agak mulai lagi perekonomian. Semoga dengan jalannya perekonomian ini dan dengan adanya pemerintah yang baru, Pak Prabowo, harapannya kita bisa mengeluarkan Kabupaten Purworejo dari kemiskinan,” urai Imam.
Dikatakan, Kabupaten Purworejo menjadi miskin juga karena kurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), selama ini Kabupaten Purworejo untuk keuangaan banyak ditopang dari pemerintah pusat, baik melalui dana alokasi umum (DAU) maupun dana alokasi khusus (DAK).
“Ada dana bagi hasil, tapi PAD kita masih kurang. Sehingga di situlah kurangnya perputaran uang di Kabupaten Purworejo ini sehingga perkembangan baik itu dunia usaha, dunia pertanian dan sebagainya masih kurang," kata dia.
Masih kata Imam, pemimpin Kabupaten Purworejo ke depan harus lebih banyak berinovasi melakukan hubungan, baik itu dengan pemerintah pusat dan provinsi, supaya bisa memberikan anggaran yang lebih untuk pembangunan di Kabupaten Purworejo, baik untuk pembangunan secara infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakatnya. “Program ketahanan pangan Pak Prabowo, bagaimana pemerintah ke depan nanti bisa memanfaatkan momen ini untuk program-program yang berkaitan dengan progran ketahanan pangan yang bisa dibawa ke Kabupaten Purworejo,". "Kabupaten Purworejo juga punya laut yang memiliki potensi, supaya bagaimana nanti pemerintah baru bisa memanfaatkan momentum ketahanan pangan," tegas Imam.
Termasuk bagi para pelaku usaha, para kontraktor diharapkan juga bisa memanfaatkan peluang yang ada baik dari pusat maupun provinsi, untuk membawa pembangunan infrastruktur ke daerah. Imam mengaku, banyak permasalahan yang disampaikan masyarakat, masyarakat di desa-desa banyak yang menginginkan bantuan dari pemerintah provinsi, karena bantuan dari kabupaten tidak cukup. "Kami yang ada di Provinsi Jawa Tengah juga harus bisa membantu ke Kabupaten Purworejo. Tahun ini saja DPRD Jateng telah memberikan bantuan keuangan kepada kabupaten dengan jumlah tiga titik dan untuk bantuan desa ada sebanyak 64 desa," tutup Imam. (*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar