Sarana Memperkuat Kerukunan Antar Umat Beragama
Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 serta Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia tercatat lebih dari 273 juta jiwa yang terdiri dari 1.340 suku bangsa, dengan 733 bahasa daerah yang berbeda, lebih dari 300 kelompok etnis dan 6 agama yang diakui. Hasil penelitian Setara Institute menunjukkan bahwa konflik yang sering terjadi di Indonesia sebagian besar dipicu oleh intoleransi dan kesalahpahaman antar suku, ras dan agama.
"Dalam konteks ini ajaran cinta kasih yang dihayati dan diimplementasikan oleh setiap individu dapat menjadi senjata ampuh dalam meredam potensi konflik, menciptakan iklim yang kondusif bagi dialog antar umat beragama. Sebagaimana kandungan dalam ajaran semua agama, cinta kasih akan selalu menjadi fondasi yang terpenting bagi kehidupan manusia yang damai dan sejahtera," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia dan Wakil Ketua Umum FKPPI serta Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, kerukunan antar umat beragama sangat penting dalam konteks keberagaman Indonesia. Kerukunan antar umat beragama juga berperan penting dalam mendorong pembangunan ekonomi. Dengan adanya kerjasama antar komunitas agama, peluang untuk investasi dan bisnis akan meningkat.
"Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa sektor pariwisata di daerah-daerah yang terkenal dengan kerukunan antar umat beragama, seperti Bali dan Lombok, mengalami pertumbuhan pesat. Hal ini membuktikan bahwa kerukunan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga dapat mendatangkan manfaat ekonomi," pungkas Bamsoet. (*/kg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar