"Untuk itu, sektor pertanian dituntut terus berinovasi mulai dari penerapan teknologi pertanian modern, sistem irigasi yang adaptif hingga penguatan edukasi kepada para petani," ujar Sutrisno dengan mimik serius. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Bambang Supriyono mengatakan, pihaknya terus berupaya maksimal memberikan pendampingan kepada petani agar lebih siap menghadapi berbagai risiko.
"Kami mendorong petani untuk lebih mandiri, memahami manajemen hasil panen dan mengakses program perlindungan harga melalui koperasi dan BUMDes," kata Bambang. Selain itu, kata Bambang lagi, antisipasi cuaca ekstrem menjadi bagian penting dari pelatihan pertanian berkelanjutan yang rutin dilakukan. Bambang menambahkan, keberhasilan panen saat ini harus menjadi momentum untuk memperkuat sektor pertanian secara menyeluruh, bukan hanya bergantung pada hasil panen musiman.
"Kita ingin membangun pertanian yang bukan hanya produktif, tapi juga resilien terhadap perubahan zaman," imbuhnya. Pakar pertanian dari Universitas Darul Ulum Jombang Dr Rina Astuti menandaskan, pentingnya dukungan semua pihak. Menurutnya, pertanian adalah sektor strategis yang menjadi kunci ketahanan pangan nasional. "Kalau petani kuat desa hidup dan kota pun akan merasakan manfaatnya. Ini soal keberlanjutan hidup dan martabat bangsa," tandas Rina. Pihaknya menambahkan, dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha dan para petani sendiri maka sektor pertanian diharapkan tidak hanya mampu bertahan dari berbagai ancaman, tetapi juga berkembang menjadi tulang punggung ekonomi daerah yang kokoh dan berkelanjutan. (*/gus)
foto : istimewa for kabarjatim
teks foto : Bupati Jombang Warsubi bersama sejumlah pejabat Forkopimda ramai-ramai turun ke sawah saat musim panen raya padi bagi para petani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar